Selasa, 26 November 2019

PENGUSIRAN ORANG ORANG YAHUDI BANI NADLIR

Terjadi pada bulan Rabi'ul Awwal tahun keempat Hijri.
Ibnu Sa'ad meriwayatkan bahwa Rasulullah saw keluar pada hari Sabtu, lalu sholat di masjid Quba' bersama beberapa orang sahabatnya dari kaum Anshor dan Muhajirin. Kemudian Rasulullah saw. mendatangi orang orang Yahudi bani Nadhir untuk diminta bantuan mereka membayar diyat (tebusan ganti rugi) kepada keluarga dua orang Bani Kilab yang dibunuh secara tidak sengaja oleh 'Amir bin Umaiyyah Adh-Dhamiri. Kedua orang yang terbunuh itu sebelumnya telah mendapatkan jaminan perlindungan dari Rasulullah saw. Dalam pada itu antara Bani Nadlir dan Bani Amir terjalin ikatan persahabatan  (persekutuan) , sebagaimana oleh Ibnu Ishq dan lainnya.

Orang orang Yahudi bani Nadlir itu menjawab : "Kami akan melakukan apa yang engkau inginkan, wahai Abul Qosim (Rasulullah)." Kemudian sebagian kaum Yahudi itu berbisik bisik kepada yang lain merencanakan pengkhiantan. Amir bin Jihasy an Nadhary berkata : " Aku akan naik ke bagian atas rumah, kemudian menjatuhkan batu besar kepadanya." Waktu itu Rasulullah sedang berdiri di samping salah satu rumah mereka.

Ibnu Sa'ad selanjutnya menambahkan bahwa Salam bin Masykam ( salah seorang Yahudi bani Nadlir) berkata kepada mereka: "Janganlah kalian melakukannya ! Demi Allah,  dia (Muhammad) pasti akan diberitahu tentang apa yang kalian rencanakan. Sesungguhnya perbuatan itu merupakan pelanggaran terhdap perjanjian antara kita dengan dia (Muhammad saw)."

Setelah dapat kabar tentang pengkhianatan itu, Rasulullah saw dengan cepat bergerak , seolah olah ada suatu keperluan, menuju ke Madinah dengan diikuti oleh para sahabatnya. Para sahabat berkata: " Engkau berangkat sedangkan kami tidak menyadari." Nabi saw menjawab :" orang Yahudi itu merencanakan pengkhianatan, lalu Allah mengabarkan hal itu kepadaku maka aku segera berangkat."

Kemudian Rasulullah saw mengutus seorang utusan kepada mereka untuk menyampaikan pesan: " Keluarlah kalian dari negeriku karena kalian telah merencanakan pengkhianatan. Aku beri tempo 10 hari. Kalau setelah itu masih ada yang terlihat , akan kupenggal batang lehernya."

Orang orang Yahudi  itu pun bersiap siap keluar tetapi Abdullah bin Ubay bin Salul mengirimkan seorang utusan untuk menyampaikan pesan kepada mereka: "Janganlah kalian meninggalkan rumah rumah kalian , tinggallah di benteng kalian, karena kami bersama 2000 orang akan membela kalian."

Kemudian orang orang Yahudi itu membatalkan rencana keluar mereka dan bertekad untuk bertahan di benteng benteng mereka. Lalu Rasulullah memerintahkan para sahabatnya untuk memerangi mereka.

Akhirnya Rasulullah saw bergerak mendatangi mereka sementara itu mereka bertahan di benteng benteng mereka dengan menggunakan senjata panah dan batu.
Dalam pada itu Abdullah bin Ubay ternyata mengkhianati mereka. Lalu Rasulullah mengepung mereka dan memerintahkan supaya semua ladang kurma mereka dibabat habis.Berkenan dengan hal itu maka Allah menurunkan firman Nya

"Apa saja yang kamu tebang dari pohon kurma (milik orang orang kafir) atau yang kamu biarkan tumbuh berdiri di atas pokoknya maka semua itu adalah atas izin Allah SWT, dan karena Dia hendak memberikan kehinaan kepada orang orang fasik." (Qs59/al-Hasyr :51)

Setelah itu mereka menyerah kepada Rasulullah saw bersedia meninggalkan kota Madinah sebagaimana yang diinginkan beliau. Tetapi Rasulullah saw menjawab  : " Sekarang aku tidak menerimanya kecuali jika kalian keluar dengan dengan darah darah kalian saja. Kalian boleh membawa harta yang dapat dibawa oleh unta, kecuali senjata."
Akhirnya mereka menerima keputusan itu dan keluar dengan membawa harta yang dapat diangkut oleh unta mereka.
Ibnu Hisyam berkata: Sebagian mereka ada yang mencopoti peralatan rumah mereka dibawa keluar Medinah. Mereka mengungsi antara ke Khaibar dan Syam. Di antara orang orang Yahudi itu hanya ada dua orang yang masuk Islam yaitu Yamin bin Umair bin Ka'ab anak paman Amer bin Jihasy dan Abu Sa'ad bin Wahab, kedua orang ini mendapatkan kembali hartanya.
   Rasulullah saw membagi harta bani Nadlir ini kepada kaum Muhajirin saja tanpa orang orang Anshar, kecuali dua orang Anshar  yang dikenal sangat miskin yaitu Sahal bin Hanif, Abu Dujanah Sammak bin Kharsyah.
Sebelumnya harta bani Nadlir ini sepenuhnya milik Rasulullah saw.
Al Baladziry menyebutkan di dalam Futuhu'l Buldan, bahwa Rasulullah saw bercocok tanam di bawah pohon pohon kurma di tanah mereka, kemudian hasilnya disimpan untuk makanan keluarga dan istrinya selama setahun dan sisanya untuk keperluan senjata dan kenderaan.
Berkenaan dengan Bani Nadlir, Allah swt menurunkan surat Al Hasyr, dan sebagai komentar taerhadap kebijaksanaan Rasulullah saw dalam membagi harta Bani Nadlir, turunlah firman Allah  pada surat Al Hasyr ayat 5 dan 6.

Ibrah (pelajaran)

Ini merupakan bentuk ke dua dari watak pengkhianatan yang melekat pada jiwa orang orang Yahudi, yang sebelumnya dilakukan oleh Yahudi bani Qoinuqo'.
Inilah rahasia dari pelaknatan Allah kepada mereka yang diabadikan dalam firman-Nya

"Telah dilaknat orang orang kafir dari Bani Israel melalui lisan Daud dab Isa putera Maryam. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas." (Qs al Maidah ayat 78) 

Diambil dari buku Sirah Nabawiyah 
karya : DR Muhammad Sa'id Ramadhan al Buthy
diterbitkan oleh : Robbani Pers Jakarta
diterjemahkan oleh : Aunur Rafiq Shaleh Tamhid 

     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar