Jumat, 22 November 2019

BANU QOINUQO' 

PENGKHIANATAN PERTAMA KAUM YAHUDI TERHADAP KAUM MUSLIMIN

Ibnu Ishaq berkata: Pada suatu kesempatan Rasulullah saw, mengumpulkan banu Qoinuqo' di pasar Qoinuqo' , kemudian bersabda: "wahai kaum Yahudi, takutlah kalian kepada murka Allah yang pernah ditimpakan-Nya kepada kaum Quraisy.Masuklah kalian ke dalam Islam karena sesungguhnya kalian telah mengetahui bahwa aku adalah Nabi yang diutus (Allah) ,sebagaimana kalian dapati dalam kitab kalian dan janji Allah kepada kalian!"
Jawab mereka: " Wahai Muhammad, apakah kamu mengira kami ini seperti kaummu? Janganlah membanggakan kemenangan terhadap suatu kaum yang tidak mengerti ilmu peperangan. Demi Allah , seandainya kami yang kamu hadapi dalam peperangan, niscaya kamu akan mengetahui siapa sebenarnya kami ini" 

Ibnu Hisyam meriwayatkan dari Abdullah bin Ja'far bin al - Mussawir bin Makhramah dati Abu 'Uwanah bahwa, seorang wanita Arab datang membawa perhiasannya ke tempat perdagangan Yahudi Bani Qoinuqo'. Ia mendatangi seorang tukang sepuh untuk menyepuhkan perhiasannya. Ia kemudian duduk menunggu sampai tukang sepuh Yahudi itu menyelesaikan pekerjaannya. Tiba tiba datanglah beberapa orang Yahudi berkerumun mengelilinginya dan meminta kepada wanita Arab itu supaya membuka penutup mukanya, tetapi ia (perempuan) itu menolak. Tanpa diketahui oleh wanita Arab itu, secara diam diam si tukang sepuh itu menyangkutkan ujung pakaian yang menutup seluruh tubuhnya pada bagian punggungnya.

Ketika wanit itu berdiri terbukalah  aurat bagian belakangnya. Orang orang Yahudi yang melihatnya tertawa terbahak bahak. Wanita itu menjerit mint pertolongan. Mendengar teriakan itu, salah satu kaum muslimin yang berada dekat tempat perniagaan itu secara kilat menyerang tukang sepuh Yahudi itu dan membunuhnya.  Orang  orang Yahudi yang berada di tempat itu kemudian mengeroyok si muslim tadi hingga mati terbunuh..
Tindakan orang orang Yahudi yang membunih Muslim itu menyebabkan kemarahan kaum muslimin sehingga terjadilah peperangan antara kaum Muslimin dengan orang orang Bani Qoinuqo'.

Dengan demikian, mereka adalah kaum Yahudi yang pertama kali melanggat perjanjjian yang diadakan di antara mereka dengan Nabi SAW. Insideng ini menurut riwayat ath Thobary dan al-Waqdy, terjadi pada pertengahan bulan Syawwal tahun kedua Hijri.

Kemudian Rasulullah saw mengepung mereka selama beberapa hari hingga mereka menyerah dan menerima hukuman yang akan diputuskan oleh Rasulullah saw. Setelah mereka di bawah kekuasaan beliau, datanglah Abdulah bin Ubay dan lalu berkata :
" Hai Muhammad perlakukanlah sahabatku itu dengan baik."
Permintaan Abdullah bin Ubay itu tidak diindahkan oleh Rasulullah saw, namun Abdulah bin Ubay mengulangi lagi permintaannya, tetapi beliau saw memalingkan mukanya sambil memasukkan tangannya ke dalam baju besinya. Wajah beliau tampak berubah, kemudian menjawab, "Tinggalkan aku!" .  Beliau tampak sangat marah, hingga raut wajahnya tampak merah padam. Beliau mengulangi kembali ucapannya sambil memperlihatkan kemarahannya: "Celakalah engkau, tinggalkan aku!" Abdulah bin Ubay menyahut "Tidak demi Allah aku tidak akan melepaskan anda sebelum anda mau memperlakukan para sahabatku itu dengan baik. Empat ratus orang tanpa perisai dan tiga tatus orang bersenjata lengkap yang telah membelaku terhadap semua musuhku itu, apakah hendak anda habisi nyawanya dalam waktu sehati?Demi Allah aku betul betul mengkhawatirkan terjadinya bencana itu!"

Rasulullah saw akhirnya berkata: "Mereka itu kuserahkan padamu dengan syarat mereke harus keluar meninggalkan Madinah dan tidak boleh hidup berdekatan dengan kota ini."   

Orang Yahudi Bani Qoinuqo' itu kemudian pergi meninggalkan Madinah menuju ke sebuah pedusunan bernama "Adzra'at"di daerah Syam. Belum lama tinggal di sana sebagian besar dari mereka mati ditimpa bencana.
Jika Abdulah bin Ubay sebagai tokoh munafik yang memiliki persekutuan dengan kaum Yahudi banu Qoinuqo' ,maka Ubadah bin Shamit pun datang menemui Rasulullah saw lalu berkata: " Sesungguhnya aku memberikan loyalitasku (wala') kepada Allah Swt, Rasul Nya dan kaum mu'minin, dan aku melepaskan diriku dari ikatan persekutuan dengan orang orang kafir tersebut."

Sehubungan dengan kedua orang itulah Allah menurunkan firman Nya (QS: al Ma'idah 51 - 52)

Diambil dari buku Sirah Nabawiyah 
karya : DR Muhammad Sa'id Ramadhan al Buthy
diterbitkan oleh : Robbani Pers Jakarta
diterjemahkan oleh : Aunur Rafiq Shaleh Tamhid 

     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar