Senin, 08 Oktober 2018


Sebuah karya Mahalika Rahma Silvi 
Kelas : XI MIA2
Mengukir Pelangi dari Ujung Borneo

Negara yang kaya akan budaya dan suku bangsa. Negara yang mempunyai kepulauan terbesar. Dan didirikan dengan penuh perjuangan. Indonesia, adalah negara yang mempunyai banyak makna dan keberagaman.
Langit pagi yang menampakan keadaan setengah gelap dibumi, ketika piringan matahari secara perlahan telah timbul dari cakrawala. Aku yang sedang duduk menyendiri diatas batu besar. Menikmati pemandangan pagi dan burung burung yang sedang berkicau merdu. Aku melihat bangunan bangunan yang tampak menjulang tinggi di negara tetangga dengan mata berbinar, menatap kagum dan berharap bahwa suatu hari nanti, aku bisa membuat bangunan seperti itu di wilayah Borneo ku
Aku adalah anak seorang petani. Aku hidup diwilayah borneo. Salah satu pulau terbesar di Indonesia yang terletak di sebelah Utara Pulau Jawa dan disebelah Barat Pulau Sulawesi. Borneo yang berasal dari nama kesultanan Brunei adalah nama yang di pakai kolonial Inggris dan Belanda untuk menyebut pulau ini secara keseluruhan. Borneo atau pulau Kalimantan terkenal dengan julukan “ Pulau Seribu Sungai” karena banyaknya sungai yang mengalir di pulau ini. Keanekaragaman hayati yang tak tertandingi, budaya dan keajaiban alam juga merupakan bagian dari Borneo.
Pulau ini di huni oleh orang orang Dayak sebagai suku asli dari Borneo. Termasuk orang tuaku, ia adalah penduduk asli dari Borneo. Aku bangkit dari batu yang tadi aku duduki dan kembali kerumah untuk bersiap berangkat kesekolah. Hanya butuh waktu 5 menit bagiku untuk sampai di rumah. Perbatasan dan rumahku memang cukup dekat. Setiap pagi, aku selalu menyempatkan waktu untuk pergi ke perbatasan. walau hanya duduk dan melamun sambil menikmati gedung bertingkat itu. tapi bagiku itu adalah hal favoritku. Karena dengan duduk di sana, aku bisa menikmati pemandangan dan matahari terbit. Aku juga bisa bebas mengahayal untuk masa depanku nanti.
Pukul 06.00, aku berangkat ke sekolahku. Aku berjalan kaki melewati hutan dan menyebrangi sungai sungai kecil. Aku berjalan dengan senyum yang menghiasi wajahku sambil bernyanyi riang. Ya, menurut orang lain, aku adalah anak yang periang dan kuat. Padahal, menurutku tidak begitu, aku melakukan itu semua untuk membahagiakan ibuku dan almarhum ayahku. Ya, ayahku memang sudah meninggal dunia sejak umurku masih 3 tahun. kata ibuku, ayahku meninggal karna kecelakaan saat ingin berangkat ke jakarta untuk mencari nafkah. Aku tidak tahu pasti seperti apa kejadianya, yang jelas mobil yang ayah tumpangi untuk pergi ke jakarta itu, mengalami kendala dan akhirnya menyebabkan kecelakaan yang membuat ayahku tidak dapat tertolong lagi. Sedih pasti, terutama ibuku yang pasti sangat terpukul dengan kejadian itu. Ibuku juga harus mengurusku dan membiayai-ku seorang diri tanpa ada bantuan dari seorang ayah. Mungkin saat itu aku belum mengerti apa-apa. Aku hanya bisa diam, ketika melihat ibu sedang menangis di dalam kamarnya. Saat aku mulai tumbuh dewasa, aku masih suka melihat ibuku menyendiri dikamar dan menangis. Terkadang aku juga tidak tega melihat ibuku seperti itu, tapi mau bagaimana lagi? Ibuku pasti sedih karna kepergian ayahku dan meninggalkan luka yang sangat dalam bagi ibu. Dan aku hanya bisa memeluk ibu agar ibu tenang dan tidak menangis lagi. Diluar, ibuku terlihat sangat tangguh dan hebat, tapi ternyata dibalik sisi tegar ibuku, ia menyembunyikan luka yang sangat besar. Aku berjanji kepada ibuku dan almarhum ayahku. Bahwa aku, akan membahagiakan ibuku dan membanggakanya. Makanya aku beljar dengan sangat giat, agar cita-citaku tercapai. Walaupun aku harus berjalan kaki dengan jarak yang cukup jauh, untuk sampai kesekolahku. Tapi aku tetap bersemangat untuk tetap menuntut ilmu.
Sesampainya aku disekolah, aku mengintip sejenak kelasku dari jendela kayu yang sudah reyot. Ternyata dikelasku sudah ada bu Nini yang sedang menjelaskan pelajaran, dan teman temanku yang sedang mendengarkan penjelasan yang disampaikan bu Nini.
“ yah, aku telat lagi. Semoga bu Nini mau memafkan ku kali ini!” ucapku menghela nafas dan berbicara dalam hati sambil menekuk wajahku. aku melangkahkan kakiku menuju kelas dan mengucapkan salam.
“ Assalamualaikum buk!” ucap ku sambil berjalan kearah tempat duduk bu Nini dan mencium tangan bu Nini. Semua teman temanku menengok kearahku, mungkin, karna aku sudah mengganggu konsentrasi mereka yang sedang menyimak penejelasan dari bu Nini.
“ waalaikumsalam” jawab guruku dan teman sekelasku secara serentak.
“ maaf buk saya telat!” ucap ku hati hati.
“ sudah berapa kali kamu telat Zufar? Dari kemarin, saya perhatikan kamu selalu telat!”
“ iya buk, saya minta maaf! Saya usahakan besok saya tidak akan telat lagi!”
“ini kesempatan terakhir kamu ya Zufar! Besok besok saya tidak mau melihat kamu terlambat lagi. Yasudah, sekarang kamu Duduk ditempatmu!” ucap bu Nini dengan tegas.
“ baik bu, terimakasih” aku berjalan ketempat dudukku. Dan mulai menyimak penjelasan dari bu Nini.
“ baik anak anak! Ayo kita lanjutkan pelajarannya” ujar bu Nini. Dan mulai menjelaskan tentang kondisi sosial dan budaya indonesia.
“jadi, keberagaman Indonesia adalah anugrah yang sering tak disadari dan lalai dikelola. Padahal, keberagaman tersebut dapat dimanfaatkan untuk mendukung tercapainya cita cita bangsa Indonesia. Siapa yang tau, bagaimana kondisi sosial dan budaya diwilayah kita?” tanya bu Nini kepada murid muridnya. Ketika semua tampak diam tanpa kata. Aku mengangkat tanganku dan berseru “ saya buk!” semua temanku menoleh kearahku dengan tatapan bingung.
“ Ya Zufar?” jawab bu Nini.
“ Menurut saya, di wilayah kita kondisi sosial nya masih kurang memadai buk! Alat teknologi Kita juga masih sangat tertinggal jauh oleh wilayah lainnya!” Bu Nini mengangguk mengerti.
“ Memang di wilayah kita keterbatasan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat kita sebagai anak anak di pulau borneo tertinggal jauh dengan kemajuan zaman yang telah mengarah kearah modern” ucap bu Nini dengan tatapan nanar.
“ makanya anak anak, kita harus belajar semaksimal mungkin. Agar kita tidak terus tertinggal oleh wilayah lain. Walaupun kita mempunyai keterbatasan ekonomi dan pendidikan. Tapi kita juga harus membuktikan bahwa wilayah Borneo kita itu bisa maju.” Ujar bu Nini menyemangati.
Aku dan teman temanku mengangguk penuh antusias. Aku juga ingin membuat borneo ku bisa maju seperti wilayah yang lainnya.
“ coba sekarang. ibu ingin tau, apa cita cita kalian untuk memajukan Borneo kita kedepannya! mulai dari yang dipojok itu!” ucap bu Nini sambil menunjuk ke arah Putri
“ saya buk?” tanya Putri kepada bu Nini. Bu Nini menganggukan kepalanya
“ cita cita saya, ingin menjadi guru buk!” ucap Putri dengan penuh antusias.
“ kenapa kamu ingin menjadi guru put?” tanya bu Nini.
“ saya ingin memajukan wilayah kita buk! Saya ingin membantu orang agar pintar bu! Saya ingin mendidik dan memajukan bangsa kita buk!”
“ wah, bagus sekali cita-cita mu nak! Terus berusaha ya nak! Agar cita-cita mu bisa tercapai, ibu akan terus mendukung kamu!” ucap bu Nini dengan penuh kasih.
“ kalau kamu Faiq? Cita-cita mu ingin menjadi apa?’ tanya bu Nini kepada Faiq.
“ saya ingin menjadi orang kaya buk! Biar saya bisa membantu masyarakat yang kesusahan dalam ekonomi.” Semua murid dan bu Nini tertawa
“ wah, kamu hebat faiq. Berarti kamu harus terus berusaha biar kamu jadi orang kaya dan membantu rakyat kecil.
“ kalau kamu zufar?” tanya bu Nini sambil menengok kearah Zufar.
“ saya ingin menjadi arsitek bu!” seru zufar dengan semangat yang membara.
“ wah, kenapa kamu ingin menjadi arsitek far?” tanya bu Nini lagi.
“ saya ingin membangun gedung bertingkat yang bagus bu dan bisa bermanfaat untuk semuanya”
“wah, mulia sekali nak cita citamu! Ibu akan mendoakan kalian semua agar bisa mencapai cita-cita kalian. Ibu hanya ingin berpesan satu hal sama kalian semua.” Kata bu Nini dengan haru.
“ Kalau kalian sudah bisa mencapai cita-cita kalian, kalian jangan lupa sama Borneo kita. Kalian harus ingat bahwa Borneo lah tempat kalian pertama kali melihat dunia, dan ibu menitipkan Borneo kita kepada kalian. Kalian harus tetap menjaga Borneo kita dan kalian harus jadi penerus bangsa yang bisa mengharumkan nama bangsa di tingkat dunia. dan kalian sama-sama berjuang untuk bisa mengukir pelangi dari ujung Borneo dan memperindah dunia.” ucap bu Nini dengan tatapan haru.
Aku dan teman-temanku mengangguk dan aku berjanji di dalam hati. Bahwa aku akan membanggakan orang tuaku. Dan memajukan Borneo-ku.
-selesai-
BIODATA DIRI:
Nama : Mahallika Rahma Silviyanti.
Alamat: jalan tanah kusir II. No 57a , RT 002/011, Kebayoran lama. jak-sel.
Sekolah : MA Manaratul Islam kelas XI MIA2
Alamat email: silvirahmaa19@gmail.com
No telfon: 085733730676.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar