Zahwa Lailatul Fadilah
XI MIA
2
Madrasah Aliyah Manaratul Islam
Madrasah Aliyah Manaratul Islam
SAHABAT
TO JANNAH
Sahabat
itu seperti bintang , dia memang tidak selalu terlihat.Tapi dia selalu ada
untukmu.
Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan
untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.
Sahabat selalu mencoba menghiburmu disaat kau SEDIH,
walaupun dengan cara yang bodoh hanaya
untuk melihat kau tertawa.
Walau bagaimanapun juga,sahabat adalah orang yang
membantumu dari keterpurukan, menghiburmu saat senang maupun susah. Begitu
berarti dia, dikala kita tidak bisa melihat wajahnya lagi.
Malam semakin larut suara jangkrik di halaman
terdengar jelas mengalun alun seolah mereka sedang asyik menyanyikan sebuah
lagu pengantar tidur yang mampu menyihir para pendengarnya sehingga mereka
tertidur dengan pulasnya dan hidup dalam buaian sang bunga mimpi masing masing.
nyiur angin malam tak mau kalah dengan nyanyian jangkrik yang begitu mendukung
untuk menggulungkan tubuh dalam balutan selimut hangat.
Sebuah jam beker yang diatas meja itu mendadak memecah keheningan, mengejutkan
gadis cantik berlesung pipi yang bernama
Zahwa Alya Fadilah atau yang sering dipanggil
Alya itu dari buaian bunga mimpi yang dinikmatinya, tangan mendadak
tersembul dari balik selimut seraya meraba raba meja, seolah mencari jam bekker
yang berbunyi yang telah mengusik mimpi indahnya, dengan segera alarm
dimatikan, perlahan dia membuka matanya dan melihat ke arah jam.
“sudah pukul 03. 30 pagi”. ucapnya dengan mata yang masih mengantuk.
“sudah pukul 03. 30 pagi”. ucapnya dengan mata yang masih mengantuk.
Tak ingin mengulur ulur waktu, gadis cantik itu
langsung bergegas ke kamar mandi untuk mengambil whudu’, “dinginnya…” rintihnya
dalam hati, namun, rasa yang dingin itu ia tahankan, karena ia tahu rasa malas
untuk berwhudu itu datang dari syaithon musuh nyata manusia. Setelah berhasil
melawan rasa malas untuk berwudhu’, kini ia ditimpa rasa malas untuk melakukan
ibadah rutinnya, sholat tahajjud, “duh, ngantuk banget ni, tapi, aku tak ingin
menyia nyiakan kesempatan untuk semakin dekat dengan Allah dan mengadukan
segalanya”. ucap Alya dalam hati. ia berjalan dengan pelan menuju lemari dan
segera ia memakai mukena kesayangannya dan langsung berdiri di atas sajadah
untuk memulai sholatnya dengan niat yang ikhlas karena Allah. dalam sholatnya
ada perasaan sejuk, tentram di dalam jiwanya, maka semakin khusyuk pula
sholatnya, inilah sebuah kenikmatan yang tiada tara, ketika seorang hamba
berkomunikasi dengan Tuhan sang pencipta dirinya, maka kekalutan dan kesedihan
itu hilang karena hati telah tenang dan terpaut dengan cintanya
Usai sholat tahajjud, dengan hati penuh pengharapan
ampunan dan keridhoan, Alya membaca istighfar dan berdzikir sembari mengingat
dosa yang telah ia lakukan, tak terasa air mata gadis itu mengalir membasahi
pipinya seraya menadahkan tangannya ke atas dan membacakan do’a pujian untuk
Allah dan Rasulnya, serta tak lupa doa ampunan untuk dirinya, orangtuanya,
keluarganya, sahabat, guru dan saudara seiman seakidahnya, kemudian dilanjutkan
dengan membaca do’a yang biasa dibaca sesudah sholat tahajjud dan kemudian
diikuti dengan curahan hatinya kepada sang kekasih tercinta yaitu Allah swt.
“ya Allah, engkaulah yang paling mengetahui diriku dan yang paling mengetahui apa yang terbaik untukku, engkaulah yang membukakan pintu pintu taubat dan pintu hidayahmu, ampuni hambamu ini ya Allah, yang terkadang melupakanmu, melupakan petunjukmu, beri hamba kesabaran, keikhlasan, kemudahan dalam mendapatkan ilmu yang berkah, dan berilah kemudahan bagi hamba dalam melakukan sesuatu yang engkau dan Rasulullah cintai, karena hanya cintamu yang hamba harapkan, ya Allah, jagalah hati ini dari cinta semu yang menjauhkan hamba denganmu, dan berilah hamba kesabaran dalam mengahadapi ujian yang engkau berikan. amin,” pinta Alya dengan lirih dalam tangisnya.
Air mata masih
mengalir di pipinya, ia membuka alquran dengan lembut dan langsung membaca
salah satu suroh yang paling ia gemari dan salah satu surat dalam Alquran yang
sangat ia , yaitu Surat Ar Rahman ,Alya melantunkan ayat-ayat Alquran dengan
indahnya. Tak terasa waktu bergulir cepat, setengah jam lagi azan shubuh
berkumandang, tanpa pikir panjang, Alya melepas mukenanya dan segera menuju
kamar mandi dan mandi pagi tanpa lupa mengambil whudu’, karena Alya paham betul
mengenai manfaat dan keutamaan mandi sebelum sholat shubuh, “Allahhu akbar..
Allahhu akbar”, terdengar indah di telinga, sang muazzin yang begitu merdu
suaranya. Segera Alya bangkit dan menunaikan sholat shubuhnya, karena sholat
diawal waktu itu sangat penting, selain memiliki keistimewaan, sholat diawal
waktu mengajarkan tentang kedisiplinan, terutama dalam disiplin memenuhi
panggilan Allah, jika saja seorang guru memanggil kita, maka tanpa pikir
panjang kita langsung segera menemuinya, jika terlambat, maka guru pun akan
marah, dan tidak suka dengan sikap yang menyepelekan perintahnya. maka Allah
juga begitu, Allah menyukai orang orang yang berbuat baik.
Dengan izin Allah,aku masih bisa melihat mentari pagi
kembali tersenyum pada dunia, menyapa pagi dengan sinarnya. Ini salah satu
kesukaan Alya setelah melaksanakan solat subuhnya. Burung burung yang berada
disangkarnya bernanyi menemani pagi diiringi angin sepoi yang semakin memperindah
suasana hati Alya. “inilah salah satu kenikmatan yang Allah berikan, maka nikmat
Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan..? Alhamdulillah, terima kasih ya
Allah telah memberiku kenikmatan terbesar,
tetapkanlah hatiku ya Allah atas agamamu dan taat padamu”. ucap Alya
berdoa dalam hatinya sambil menatap langit yang disinari mentari pagi.
Pagi yang indah, dengan senyuman yang indah. Alya
menghidupkan suasana sebagai penyemangat dirinya . Alya bersekolah disalah satu
SMA NEGRI yang ada di Jakarta Selatan. Alya berjalan kesekelah dengan rambut
yang dikuncir yang sesekali membuat rambutnya bergoyang kesana kemari.
drttt....drtttt... bunyi yang berasal dari handpone
yang ada disaku rok Alya bahwa ada sebuah panggilan masuk ke handphonenya dan
ternyata itu panggilan dari Lia. Aprilia Putri Hermawan atau yang sering
dipanggil Lia itu adalah sahabat ku yang paling alim diantara sahabat-
sahabatku yang lain seperti Kanaya
Aqila, Raisa Salsabila, Ratu Salwa dan Kesya Putri Andini. Persahabatan kami
dimulai dari pertama kali masuk SMA hingga sekarang kita kelas 11 . Diantara
kita ber 6 hanya aku yang tidak memakai hijab,karna aku belum bisa memantapkan
hatiku untuk berhijab.
”Assalammualaikum, halo Alya, kamu jadi berangkat
sekolah bareng aku kan?.” Ucap Lia di sebrang sana.
“Wa’alaikummussalam Lia,astagfirullah aku lupa... iyaiya
jadi kok..tunggu aku ya ,aku lagi otw kerumah mu.”saut ku
“okeh deh aku tunggu ya Alya,hati hati
dijalan..Assalammualaikum” ucap lia
“iya Lia
Wa’alaikumsalam”jawab ku
Setiba disekolah aku dan
Lia langsung disambut oleh para sahabatku yang lain.
“ Oh yaampun aku kangen
banget sama kalian berdua.” ucap kesya yang langsung memberikan pelukannya
kepada aku dan lia. Kesya putri andini atau yang sering dipanggil kesya ini
sahabatku yang paling cerewet,lola,nyebelin deh hehe...
“ Iya iya aku tau kok,
aku ini ngangenin..tapi ga gini juga kali kes.” ucap ku sambil menekuk bibirku yang dibarengi oleh cekikikan Aqila, Ratu dan
Raisa
“iya nih sesak tau kes.”
ucap Lia yang langsung memutuskan pelukan kami dengan muka sebalnya, yang
membuat dia terlihat lucu
“ eh udah udah ayo kita
masuk kelas dulu,udah mau bel nih.”ucap Aqila menengahi kami. Dan langsung
disambut dengan anggukan kami. Kanaya Aqila, dia yang paling tua diantara
kami,dia yang sering menasehati kalau kita salah,pokonya dia itu udah kayak
ibunya kita kita deh
tring....tring.. bel
istirahat berbunyi
Raisa dan Ratu masih
sibuk menyalin catatan kimia yang ada dipapan tulis,padahal ini sudah saatnya
untuk solat dhuha. Aku dan Lia menghampiri meja Kesya dan Aqila
“ hey,,,lihat deh mereka
masih sibuk nulis catatan kimia yang dipapan tulis,padahalkan ini udah waktunya
solat dhuha.” bisik Lia pada kami bertiga
“iya juga yaa,,mungkin
mereka lupa sangking seriusnya nyalin catatan itu.”ucap Aqila yang diangguki
kami. tiba tiba aku punya ide brilian wkwkw
“eh,, gimana kalau kita
kagetin mereka ,kan dia langsung berhenti nulisnya kan tuh nah nanti langsung
kita aja ke mushola deh.” ucap ku yang dihadiahi muka kaget dari ketiganya,aku
yang ditatap begitu hanya bisa cekikikan gajelas
“hmm,,boleh juga. Yuk
coba wkwk” saut Kesya sambil cekikikan
Akhirnya kami diam diam
menuju meja tempat Raisa dan Putri dudukin itu. Sebelum mengagetkan kami saling
lirik-lirikan.
“1.....2.....3....”ucap
ku pelan yang bisa disebut hanya gumaman tanpa suara.
“DOOOOOORRRRRRR”ucap
kami bertiga
“Astagfirullah”seru
Raisa dan Putri bebarengan dengan muka kagetnya.
“HHAHAHAHAHAHAHAH,,kalian
lucu banget sih kalau lagi kaget.”ucap Lia sambil menyubit pipi keduanya sambil
cekikikan khas dia.
“ Udah udah ayo kita
solat dhuha dulu,nanti bercandanya lanjutin lagi.”ucap Aqila yang langsung
dibarengi kami berjalan ke mushola.
setelah solat dhuha,aku
dan Aqila berjalan bersama menuju ke koridor yang ada didepan kelas kami.disitu
kita asik bercerita sambil ketawa ketiwi,lagi asiknya ketawa tiba-tiba ..
“Al kapan kamu mau
memakai hijab,bukannya kamu tau ya berhijab itu hukumnya wajib dan kalau
perempuan yang tidak berhijab itu setiap langkah kakinya keluar rumah itu
dosanya ke ayah ya?”ucap Aqila kepada ku
“ Ya aku tau itu Qil,
Cuma kalau dihatinya blom yakin aku gabisa maksain diri aku buat berhijab,,,aku
malah pengen banget Qil pakai hijab,pakai baju- syar’i yang nutupin lekukan
tubuh kita,ya tapi gimana kalau hati aku aja blom yakin. Aku masih belum bisa
qil.” jawab ku dengan lirih
“ya gapapa ko Al,aku tau
semuanya itu harus dari hati,gaboleh karna sesuatu atau seseorang agar kita
terlihat wow didepan orang itu. Aku bakal nunggu kamu ko Al.”jawab Aqila sambil
memeluk ku.Yang dibarengi bunyi bel masuk kelas.
Setiba dirumah,Alya
langsung masuk kekamarnya dan langsung termenung memikirkan perkataan Qila yang
tadi siang itu. Alya masih blom yakin
dan akhirnya dia memutuskan intuk solat ashar dulu,setelah Alya selesai dia
berdoa kepada Allah untuk meminta petunjuknya.
“Ya Allah berikan
petunjukmu,yakin kan lah hatiku untuk menjadi lebih baik dimata mu yaallah,tetapkanlah
hatiku untukmu ya Rabb..amin”doa ku sambil terisak.
Sehabis solat dan berdoa
aku merasa lebih tenang dan aku sudah yakin untuk berhijrah menjadi yang lebih
baik lagi.
Keesokan harinya..
“ Bismillahhirahmanirrahim
yaAllah.Tetapkanlah hatiku ya Allah atas
agamamu dan taat padamu”. ”ucapku sambil
berdiri didepan cermin yang melihatkan penampilanku saat ini.
Alya berjalan menuju
sekolah sambil melantumkan solawatan-splawatan disepanjang jalannya hingga
sampai disekolah ia melihat sahabat-sahabatnya berdiri dikoridor depan kelas
senyum Alya melebar memperlihatkan lesung pipitnya itu dan lamgsung menghampiri
sahabat-sahabatnya.
“Assalammualaikum ukhty
semua.”ucap ku kepada sahabat-sahabatku yang sedang mengobrol dikoridor.
“Wa’alaikummussalam
warrahmatullah...hiwabarakkatuh.”jawab mereka sambil berbalik dengan terbata
bata.
“subhanallah....”ucap
mereka serempak dengan muka berbinar binar.
“YaAllah ini bidadari
surgamu cantik sekali.”saut Keysa dengan memegang pipiku.
“Alhamdulillah
yaAllah..terimakasih telah meyakini hati sahabat kami ini.”ucap Aqila dan yang
lain langsung menghambur memelukku.
“ Alhamdulillah
ya,sekarang kita udah lengkap...”ucap Raisa dan langsung melepaskan pelukannya
dibarengi yang lainnya
“ Nah sekarang kita
harus janji, harus kayak gini terus,harus janji selalu bareng menuju jalannya
Allah,kalau ada yang salah kita harus ajak kembali dia agar terus berada
dijalan yang benar..Bismillah semoga Allah selalu menyatukan kita untuk menuju
Jannah-nya” ucap Ratu dengan senyum merekah lebar yang membuat matanya
menyiipit.
“ AMIN ALLAHUMMA AMIN YA
RABB” ucap kita serempak
Silih berganti sahabat – sahabat yang singgah di
dalam kehidupan kita. Dan itu hanya sementara saja, ada yang datang untuk
memperulang masa kebersamaan dulu, ada yang datang disaat dia membutuhkan mu
dan ada juga yang selalu bareng karena
hoby keduanya sama. Ada yang indah,
yaitu bersahabat karena sama – sama ingin dicintai dan mencintai karena
Allah SWT.