Senin, 27 Juli 2020

PARADOKS
Dalam fisika dikenal paradoks yang biasa dipelajari anak anak di SMP or SMA sebagai contoh paradoks hidrostatis.
Sama dalam kehidupan paradoks itu sering terjadi, karena tidak semua hal berlangsung linear atau bernding lurus seperti yang kita harapkan.
Sebagai contoh sebut bu Desi dalam buku Guru Aini yang dikarang oleh Andrea Hirata, punya idealis tinggi berharap akan muncul ahli matematika di kampung kampung pelosok. Tapi apa yang diharapkan semuanya berbalik seperti "U turn"
Sebut aja Sukarja seorang guru - walau tidak seidealis bu Desi - yang berusaha memajukan cara berfikir siswa, cukup berdedikasi dapat dilihat dari dara terendah yaitu daftar absen beliau.
Namun kelemahan Sukarja dapat terlihat nyata adalah pandangannya tidak sejalan dengan pandangan pimpinan yang memegang tampuk kekuasaan. Walaupun kalau diteliti ketidaksependapatan itu tidak frontal dilakukan, hanya sekedar tak bertanya, atau membuka pikiran kritis pada siswa, bahwa siswa harus berfikir kritis dan menuntut pengajaran sepadan dari yang mereka bayarkan. Tentu sikap Sukarja ini terdengar oleh dinding dinding, yang untuk kemudian dilaporkan. Lucunya Sukarja sendiri tidak pernah bermasalah dengan sang pemegang tampuk "kekuasaan labil" itu.   Sementara pemegang tampuk kekuasaan berusaha merangkul lawan yang menurutnya "potensial" dalam pelanggengan kekuasaan. Atas dasar ini untuk memenuhi kebutuhan atau kepuasan lawan "potensial" yang akan menjadi jinak dikemudian hari maka dicarilah berbagai kesalahan Sukarja. Sebagaimana diketahui Sukarja kerap tidak sependapat dengan lawan "potensial pendukung kekuasaan " yang dikemudian hari diharapkan akan menjadi jinak.  Maka mulailah dicari cari delik untuk bagaimana menyingkirkan Sukarja dari peredaran atau dari orbitnya walau dengan cara tidak sistematis malah terlihat norak. Dimulai dari memantau status Sukarja di medsos, yang jelas ini merupakan privasi seseorang untuk berekspresi, dan ini juga gak ada deliknya selama tidak ada yang disinggung.

Kekuasaan yang labil begitu canggung untuk berdiri, sehingga dia tertatih tatih untuk melangkah tanpa perduli salah, yang penting langgeng.
Kuakhiri saja kisah paradoks Sukarja disini dengan kesimpulan,apa yang kita lakukan belum tentu hasilnya linear seperti yang kita harapkan.
 
Kutipan dari Ali bin Abi Thalib
" Yakinlah ada sesuatu yang menantimu selepas banyak kesabaran (yang kau jalani) yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa pedihnya rasa sakit."

Kutipan dari Abraham Lincoln
" jika kamu mau menguji karakter seseorang, berilah dia kekuasaan."

Kutipan dari Dan Brown
"Orang yang mengatakan kekuasaan bahwa kekuasaan it tidak menimbulkan kecanduan pasti dia belum benar benar berkuasa."